Senin, 03 Maret 2014

Browse » home» » » » » » » » » Taliban Pakistan bersumpah akan kembali serang Gadis Ini

Taliban Pakistan bersumpah akan kembali serang Gadis Ini

Reporter : Vincent Asido Panggabean
 8 Okt 2013      
Taliban Pakistan bersumpah akan kembali serang Malala
Malala Yousafzai. ©topics.onepakistan.com.pk


 
Taliban Pakistan kemarin menyatakan bahawa Malala Yousafzai tidak memiliki keberanian dan bersumpah akan menyerang dia lagi jika mereka mendapat kesempatan. Malala kini sedang giat berkempen   perlunya sekolah bagi kanak-kanak.

Kelompok bersenjata yang dikirim Taliban mencuba membunuh Malala ketika dia   berada di dalam sebuah bas sekolah pada 9 Oktober tahun lalu, seperti dilansir surat khabar the Times of India, Selasa (8/10).
Namun, Malala dengan ajaib selamat sekalipun ditembak di bahagian kepalanya. Dia kemudian menjadi duta hak asasi bagi anak-anak, baik itu perempuan atau laki-laki di dunia, untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan.

Setelah menyebarkan pesan pendidikan untuk semua di seluruh dunia, gadis 16 tahun itu kini menjadi salah satu kandidat favorit pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, yang akan diberikan pada Jumaat ini.
Namun, Juru cakap Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), Shahidullah Shahid, mengecam Malala dan mengatakan pihaknya akan berusaha untuk membunuh Malala kembali.

"Dia bukan gadis yang berani dan tidak memiliki keberanian. Kami akan kembali menjadikan dia sebagai sasaran dan menyerang setiap kali kami memiliki kesempatan untuk melakukan itu," kata Shahid.

Dalam satu wawancara dengan BBC, Malala menepis adanya ancaman terhadap hidupnya dan mengulangi keinginannya untuk kembali ke Pakistan dari England, negara di mana dia mendapat pengubatan setelah serangan itu. Dia sekarang bersekolah di situ.

Malala pertama kali menjadi terkenal dalam pemerintahan Taliban di Pakistan barat laut lembah Swat pada periode 2007-2009 melalui sebuah blog untuk layanan BBC Urdu yang mencatat kerasnya kehidupan sehari-hari di bawah kelompok itu.
"Dia bahkan menggunakan nama palsu Gul Makai untuk menulis sebuah diari. Kami menyerang Malala kerana dia digunakan untuk berbicara menentang Taliban dan Islam dan bukan kerana dia bersekolah," kata Shahid.

Ketika dirinya kini dijamu bersama selebriti dan para pemimpin dunia di Barat, sementara di kawasan yang sangat konservatif di Distrik Swat, prestasi Malala dipandang dengan penuh kecurigaan oleh sejumlah pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar