Sabtu, 28 Desember 2013

Browse » home» » » » » » » » » » 200 Ribu Orang Mendaftar Ke Mars Tanpa Tiket Pulang

200 Ribu Orang Mendaftar Ke Mars Tanpa Tiket Pulang

Mereka yang mengikuti misi ke Mars ini kemungkinan besar tidak akan kembali lagi ke Bumi dan tidak bisa berkumpul kembali bersama keluarga karena keterbatasan dana, teknologi, dan bahan bakar. Proyek ke Mars akan diluncurkan pada 2022 dan sampai di Mars pada 2023. Jarak perjalanan dari Bumi ke Mars sejauh 140 juta mil (225 juta kilometer). Foto : one mars
Ada lebih dari 200 ribu orang dari seluruh dunia yang telah mengajukan permohonan untuk perjalanan satu arah ke Mars.  Rencananya adalah untuk menjajah planet merah.  Jika semua berjalan sesuai rencana, misi akan dimulai pada tahun 2022, hanya setelah pengumpulan dana mencapai $ 6 miliar. 

Negara yang paling mewakili adalah Amerika Serikat (47 ribu), India (20 ribu), China (13 ribu), Brasil (10 ribu) dan Inggris (8000). Dari Italia dan negara lain masing-masing hanya satu persen. Mereka bersedia untuk terbang satu arah perjalanan ke planet merah alias tanpa tiket pulang. 

Kesempatan ini ditawarkan oleh Mars One, sebuah proyek Belanda yang sudah dalam lima bulan telah mengumpulkan lebih dari 200 ribu permintaan individu dari  140 negara.  Jalan masih panjang dalam hal apapun. 

2015 akan dipilih 6-10 kelompok, masing-masing terdiri dari empat orang, mereka akan mengambil pelatihan selama tujuh tahun. Pada akhirnya, hanya satu dari kelompok-kelompok ini, dan kemudian hanya empat orang, akan menghadapi perjalanan ke luar angkasa untuk jangka waktu tujuh bulan, dan akan menjadi orang pertama yang mendarat di Mars, di mana mereka akan menjalani sisa hidup mereka," seperti yang tercantum pada situs web proyek.

Melansir dari National Geographic. Proyek ini didukung penuh oleh Gerard t Hooft, pemenang Nobel Fisika. "Tujuan jangka panjang adalah untuk membentuk koloni permanen, tetapi ekspansi tidak akan mudah.  Tidak ada yang bisa menebak berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya."

Sejalan dengan pernyataan Gerard, sejumlah badan luar angkasa, termasuk NASA menyatakan pesimistis dengan rencana ini. Menurut NASA, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa membuat manusia membangun koloni di Mars.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar