Selasa, 31 Desember 2013
Browse »
home»
ditahan
»
pemerkosa
»
penduduk
»
polis
»
pos
»
serang
»
tak
»
Polis Pemerkosa Tak Ditahan Penduduk Serang Pos Polis
Polis Pemerkosa Tak Ditahan Penduduk Serang Pos Polis
3 Jul 2013
Ilustrasi | shutterstock
KIEV, KOMPAS.com — Para Pemprotes melemparkan bom molotovketika menyerang sebuah pos polis di Vradiyevka, 330 kilometer selatan ibu kota Kiev, Ukraine. Aksi main hakim sendiri ini terjadi setelah pihak keselamatan menolak menahan satu dari dua orang polis yang dipercayai terlibat dalam aksi pemerkosaan brutal keatas seorang wanita muda.
Aksi protes warga Vradiyevka masih terus berlanjutan sampai Selasa (2/7/2013). Kantor berita AP melaporkan, serbuan ke pos polis berlangsung sejak Isnin malam. Mereka menghancurkan jendela, merosak pintu, dan membakar pos. Polis membalasnya dengan melepaskan gas pemedih mata.
Namun, aksi protes terus berlanjutan. Mereka menyindir pemerintah tempatan dan menyatakan akan terus membuat aksi protes sehingga pegawai polis itu ditahan.
Kes pemerkosaan ini membangkitkan kebencian seluruh warga Ukraine yang memang jengkel kerana merebaknya korupsi, merebaknya penyalahgunaan undang-undang, dan pegawai pemerintah yang kebal hukum. Kondisi ini semakin merebak sejak Presiden Viktor Yanukovych naik tiga tahun lalu.
Kes perkosaan ini menimpa seorang wanita setempat berusia 29 tahun yang sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah bar. Insiden terjadi Rabu (26/6/2013). Wanita ini mengaku dia ditolah ke dalam sebuah kereta yang kemudian dilarikan ke hutan dan diperkosa.
Pelaku brutal ini diperacayai antara lain dilakukan dua polis . Sang pemandu juga ikut terlibat dalam perkosaan. Perempuan malang ini kini dalam perawatan dan dalam kondisi serius di sebuah rumah sakit.
Beberapa tulangnya dilaporkan retak dan praktis seluruh tubuhnya tergores. Seorang polis dan sang pemandu sudah ditahan. Namun, seorang polis lainnya dibiarkan bebas. Padahal, wanita ini mengaku polis yang belum ditahan itu yang merupakan pelaku utama perkosaan. Sang polis beralibi saat kejadian perkosaan dia sedang bertugas di markas besar.
Masyarakat marah kerana wanita korban perkosaan yang diidentifikasi sebagai IK dalam sebuah wawancara video dengan media lokal menyebutkan pengakuan pejabat polis tadi bohong. Masyarakat akhirnya main hakim sendiri menuntut polis tersebut ditahan dan diadili.
Aksi protes warga Vradiyevka masih terus berlanjutan sampai Selasa (2/7/2013). Kantor berita AP melaporkan, serbuan ke pos polis berlangsung sejak Isnin malam. Mereka menghancurkan jendela, merosak pintu, dan membakar pos. Polis membalasnya dengan melepaskan gas pemedih mata.
Namun, aksi protes terus berlanjutan. Mereka menyindir pemerintah tempatan dan menyatakan akan terus membuat aksi protes sehingga pegawai polis itu ditahan.
Kes pemerkosaan ini membangkitkan kebencian seluruh warga Ukraine yang memang jengkel kerana merebaknya korupsi, merebaknya penyalahgunaan undang-undang, dan pegawai pemerintah yang kebal hukum. Kondisi ini semakin merebak sejak Presiden Viktor Yanukovych naik tiga tahun lalu.
Kes perkosaan ini menimpa seorang wanita setempat berusia 29 tahun yang sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah bar. Insiden terjadi Rabu (26/6/2013). Wanita ini mengaku dia ditolah ke dalam sebuah kereta yang kemudian dilarikan ke hutan dan diperkosa.
Pelaku brutal ini diperacayai antara lain dilakukan dua polis . Sang pemandu juga ikut terlibat dalam perkosaan. Perempuan malang ini kini dalam perawatan dan dalam kondisi serius di sebuah rumah sakit.
Beberapa tulangnya dilaporkan retak dan praktis seluruh tubuhnya tergores. Seorang polis dan sang pemandu sudah ditahan. Namun, seorang polis lainnya dibiarkan bebas. Padahal, wanita ini mengaku polis yang belum ditahan itu yang merupakan pelaku utama perkosaan. Sang polis beralibi saat kejadian perkosaan dia sedang bertugas di markas besar.
Masyarakat marah kerana wanita korban perkosaan yang diidentifikasi sebagai IK dalam sebuah wawancara video dengan media lokal menyebutkan pengakuan pejabat polis tadi bohong. Masyarakat akhirnya main hakim sendiri menuntut polis tersebut ditahan dan diadili.
Editor : Palupi Annisa Auliani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar